Rama Tambak


  • Awal Cerita
ini adalah cerita pada jaman Ramayana yang terkenal sebelum  mahabarata, Rama tambak adalah sesuatu kisah yang menceritakan saat Sri Rana membangun sebuah jembatan untuk menyebrangi lautan agar sampai di negara alengka.
Negara Alengka yang saat itu dipimpin oleh Raja Rahwana putra dari Begawan wisrawa. adalah seorang Raja kumpulan para raksasa yang terkenal sakti dan arogan pada masa kejayaanya. bersifat buruk, merasa dirinya adalah yang paling kuat , paling berkuasa. dalam seri cerita nya rahwana juga disebut Dasamuka yang mempunyai arti dasa = 10 , muka = wajah , dasamuka juga disebut dia mempunyai 10 wajah.
Rahwana ini mempunyai 3 Saudara 2 laki dan 1 perempuan yaitu
Kumbakarna, Sarpakenaka, dan Gunawan Wibisana.

Rahwana Adalah seorang raksasa, begitu pula dengan adiknya kumbakarna dan sarpakenaka namun berbeda dengan wibisana adik bungsunya itu, dia mempunyai paras yang elok dan tampan serta berwatak bijaksana, membela kebenaran. terbukti dia lebih memilih bergabung dengan Ramawijaya dalam perangnya melawan Rahwana kakak kandungnya sendiri.

Kumbakarna Meskipun  perwujudanya Raksasa namun begitu luhur budinya, berjiwa ksatria, Loyalitasnya tinggi terhadap bangsa dan tanah air.
Meskipun sebenarnya dia menyadari akan kesalahan besar yang dilakukan oleh kakak sekaligus raja dari negaranya itu dia tak pernah berkhianat dan berpaling dari pemerintahan kekuasan negaranya,
karena jiwa membela tanah air yang besar dalam dirinya.
Kumbakarna berperang bukan untuk Rajanya tapi untuk membela tanah airnya yang telah dirusak prajurit kera yang dipimpin oleh Ramawijaya.

Sarpakenaka, adalah satu-satunya wanita dalan 4 saudara itu. meskipun wanita dia adalah seorang reksasi (raksasa wanita). dia adalah adik setia seiya sekata dengan kakak nya rahwana, meskipun dia wanita tapi bersifat buruk, senang berfoya , bersenang-senang dan mempunyai banyak suami.
dalam perangnya melawan pasukan Ramawijaya, sarpakenaka mati dengan tragis diujung panah ampuh Surawijaya.

Suatu hari dikisahkan Raja Rahwana sedang sedih, marah, gelisah galau merana dikarenakan adik adiknya laki laki Kumbakarna yang mempunyai kesaktian tinggi dan juga wibisana yang mempunyai strategi perang yang canggih ini berbelok arah dengan jalan keputusannya.

mereka memberi nasihat untuk mengembalikan dewi sinta agar peperangan antara alengka pasukan raksasa dan Pncawati pasukan kera yang dipimpin oleh prabu Ramawijaya itu tidak terjadi.
namun Rahwana yang selama ini berkuasa enggan menerima nasihat dari adik-adiknya dengan alasan bahwa dengan mengembalikan dewi sinta akan menjatuhkan kewibawaannya sebagai raja yang sakti, dia tidak mau dikatakan takut kepada pasukan kera negara Pancawati.

karena dengan keputusan itu akhirnya Kumbakarna memutuskan pergi ke sebuah gunung bergoa untuk menepikan diri karena merasa kecewa dengan keputusan sang kakak.
karena loyalitasnya terhadap negara dia tidak pergi meninggalkan tanah air yang selama ini membesarkanya,

namun berbeda dengan wibisana, ia memutuskan untuk pergi meninggalkan alengka dan memilih bergabung dengan ramawijaya di Pancawati, mendengar kabar itulah yang membuat raja Rahwana menjadi 'GEGANA' gelisah galau merana,.. hehe

akhirnya dia memanggil punggawa punggawa besar negara alengka, antara lain adalah Indrajit
indrajit ini terkenal sakti dengan ajianya sirep Meganandha, karena keasaktianya ini dia menjadi anak kesayangan dari rahwana sekaligus menjadi pangeran puta mahkota dari kerjaaan alengka.
tidak cuma indrajit yang dipanggil kehadapan rahwana, Patih Nagara alengka Prahasta, dan adiknya dewi sarpakenaka juga ikut andil didalam pasewakan agung.

Pada waktu pasewakan agung itu Rahwana menceritakan semua apa yang terjadi pada adiknya kumbakarna dan juga wibisana, Namun keduanya tidaklah kaget atau terkejut. karena mereka tau paman pamanya ini mempunyai sifat amar ma'ruf nahi mungkar, membela jalan kebenaran.

akhirnya dipanggilah janggisrana, janggisrana diperintahkan rahwana menyusup kedalam pasukan ramawijaya dan menyamar sebagai kera untuk mengintai semua pergerakan di negara Pancawati.
selama beberapa waktu janggisrana melakukan pekerjaan sangat rapih tanpa ada kecurigaan sedikitpun, laporan demi laporan dapat disampaikan kepada raja nya rahwana hingga laporan mengenai perencaan pembangunan tambak / jembatan untuk menyebrangi lautan agar sampai ke tanah alengka.

mendengar laporan itu rahwana langsung ambil tindakan, dia memanggil raja penguasa laut yang berbentuk kepiting (yuyu).
rahwana memerintahkan raja yuyu itu untuk mempersulit jalanya pembangunan tambak , bahkan sebisa mungkin untuk menghancurkan tambak yang telah dibangun.
(red)


  • Pertemuan Wibisana dengan Ramawijaya di kerajaan Pancawati

Kala itu wibisana telah tiba di kerajaan pancawati disambut para kera, dan Anoman.
Anoman menyambut kedatangan wibisana dengan hangat dan penuh kebahagian, mengingat dulu wibisana ini telah banyak membantu dalam kesusahan Anoman dalam menjalankan tugas sebagai duta Ramawijaya ke negara alengka.
dalam percakapanya tiba tiba datanglah Sugriwa raja kera dari goa siskenda , yang tak lain adalah paman anoman. adik dari ibunya dewi Anjani.

Dengan menatap penuh kecurigaan paman sugriwa menanyakan kepada Anoman siapa itu yang datang dan sedang kamu rangkul anoman ?

anoman  : paman , ini adalah Raden Gunawan Wibisana dari Negara Alengka ..
Sugriwa  : hah ? dari alengka katamu ?
Anoman  : benar pamar ..dan dia adalah adik kandung dari Rahwana !!
sugriwa  : Eee.. e..eladalah , Gunawan Wibisana adiknya Rahwana Raja Alengka, ?? Anoman !!!
anoman  : iya paman !!
sugriwa  : kalau dia benar datang dari alengka apalagi adik dari rahwana, pasti dia kesini ada maksud buruk.
                 hati-hati Anoman !!

begitulah sedikit perbincangan Sugriwa yang mencurigai dan tidak senang dengan kedatangan wibisana,..
tapi disisi lain anoman sangatlah senang dengan kedatangan wibisana,..
akhirnya anoman dan pamanya sugriwa memutuskan untuk menghadapkan wibisana kehadapan Ramawijaya untuk menceritakan hal apa yang terjadi sampai wibisana bisa sampai Pancawati.

dan ketemulah Ramawijaya dengan wibisana mereka saling berpelukan, bagaikan saudara yang telah lama tidak bertemu. wibisana mengutarakan maksudnya datang ke Pancawati , tidak lain adlah untuk bergabung dalam pasukanya dalam melawan angkara muka yang diciptakan kakanya sendiri Rahwana.

Ramawijaya menjawab , "wibisana, yang akan kau hadapi adalah kakak Rahwana, dan disana rahwana pasti bersama dengan sanak kerabat mu sendiri, dan pada saat terjadi peperangan bahkan mungkin kamu akan menyaksikan kerabatmu atau keluargamu disakiti  bahkan sampai terbunuh. dan bisa kemungkinan kamu sendiri yang akan membunuhnya." ucap Ramawijaya.

Wibisana meng iya kan pernyataan dari Ramawijaya, karena sudah menjadi keputusanya untuk bergabung dengan Ramawijaya dan juga Laksmana.
Untuk menambah keyakinan Ramawijaya karena wibisana tau Ramawijaya saat ini sedang mencari cara agar bisa melewati lautan dan sampai ke tanah Alengka.
lalu wibisana menawarkan akan membangunkan sebuah tambak untuknya.

dengan hati yang bahagia Ramawijaya menerima penawaran sang wibisana.
Dengan Kesaktianya Wibisana bersemedi memohonkan bantuan kepada yang maha esa untuk dijadikan jembatan dengan seketika untuk menyebrangi lautan yang ada dihadapanya.
awalnya yang suasana hening dengan suara terpaan ombak seketika terdengar suara yang gemuruh , petir menyambar , angin tak lagi tenang ,..
rama memimpin pembangunan jembata
ilustrasi

dalam sekejap terdengar suara menggelegar laksana bumi berguncang jadilah jembatan yang kokoh dihadapan wibisana.

semua yang menyaksikan terheran, kagum dengan kesaktian wibisana, Namun tidak untuk Sugriwa.
sugriwa masih mencurigai wibisana dan berkata "jangan-jangan ini jembatan hanyalah jembatan jebakan yang diperuntukan pasukan kera, siapa tau saat kita menyebrang diatasnya jembatan ini ancur dan kita habis tenggelam dilautan" kata Sugriwa..

akhirnya Ramawijaya menimbang-nimbang usulan Sugriwa,
tak lama kemudian Ramawijaya memanggil Anoman untuk menghadap.
dan diperintahkanlah Anoman untuk menguji kekuatan jembatan yang dibangunkan oleh wibisana.

Mengingat Anoman ini mempunyai Aji jaya-kawijayan yaitu Aji Mundri yaitu Ajian yang maha dahsyat , jangankan Jembatan , Gunung di injak dengan Aji Mundri ini bisa ambles.
Digunakanlah Aji Mundri ini untuk mengetest Kekuatan Jembatan yang dibuatkan wibisana.
dengan sekali injak jembatan wibisana hancur berkeping-keping.

Melihat hal itu Sugriwa menjadi tambah yakin jika wibisana ini adalah antek utusan dari rahwana.
Ramawijaya terdiam melihat apa yang telah terjadi.
dia memanggil Anoman dan bertanya!! "Anoman, mengapa Jembatan ini bisa hancur saat kamu injak??"

Anoman menjawab "Saat saya injak jembatan ini , saya gunakan aji mundri sinuwun"..
Ramawijaya terlihat marah dan kecewa mendengar jawaban anoman ,
Lantas mengambil busurnya berniat untuk mengeringkan lautan dengan anak panahnya,..
lalu anoman menyadari kesalahanya jangankan 1 jembatan, 100 jembatan yang dibuatkan wibisanapun akan hancur jika di test Anoman dengan Ai Mundri nya ,..

Mengetahui Ramawijaya akan menghancurkan lautan , Dewa Baruna bergegas menemui  Ramawijaya..
Dewa Baruna adalah dewa yang bertenpat tinggal didasar laut ,.
dia mengatakan kepada Ramawijaya dengan ia mengeringkan lautan akan membuat rakyatnya hancur dan mati. tidak ada kelestarian hidup didaasar lautan.

Untuk menenangkan hati Ramawijaya akhirnya Dewa Baruna menghadiahkan seorang ahli arsitek jembatan dari rakyatnya didasar laut yaitu Nila untuk membantu Ramawijaya dalam membangun Tambak/Jembatan.

Akhirnya persoalan selesai , Jembatan mulai dibangun.
pasukan kera dengan semangat bergotong royong dalam membangun jembatan , mulai dari mengangkat batu dari gunung ke tepi laut.

suatu hari kemudian datanglah si janggisrana yang menyamar sebagai kera.
janggisrana menebarkan fitnah, adudomba sehingga pasukan kera ini mulai malas dalam mengejakan tugas dalam bergotong-royong dalam membangun sebuah jembatan,
 mereka saling bertengkar adu kekuatan menunjukkan kekuatan diri mereka.

melihat tersebut maka salah seorang melapor kepada Anoman yang pada saat itu bersama dengan Wibisana, mendengar laporan tersebut wibisana lngsung berkata ini ada yang salah,
lalu wibisana mencari sesuatu yang salah itu , pada saat memikirkan sesuatu terlihatlah prajurit kera yang pergerakanya sedikit mencurigakan.

didatangilah prajurit itu, dan benarlah wibisana sadar bahwa dia adalah penyamaran dari janggisrana.
ditangkaplah janggisrana tersebut lalu dihadapkan ke Anoman dan juga Sugriwa,
untuk meyakinkan bahwa dia benar benar seseorang dari alengka yang menyamar menjadi prajurit kera disuruhlah janggisrana ini untuk mere (suara khas kera) dan juga memanjat.

Terbuktilah, pada saat kera palsu itu tidak dapat melakukanya, membuat Sugriwa menjadi Naik darah dan ingin membunuhnya  , tapi ditahan oleh Anoman karena keputusan ini hanya boleh ditentukan oleh Raja yaitu Ramawijaya.

Lalu dihadapkanlah Janggisrana ke Ramawijaya, bukanya di hukum tapi disini janggisrana malah dikasih hadiah penghargaan karena telah nekad menyusup ke negara musuh untuk membela negara tanah air nya dan dibebaskan untuk kembali ke Negaranya Alengka.(Red)

 sesampainya janggisrana di negara Alengka disambulah dia dengan kebahagiaan oleh rahwana yang telah menantikan kembalinya janggisrana,
Rahwana menanyakan bagaimana perkembangan terakhir di Pancawati ?

Janggisrana menjelaskan semuanya yang terjadi mulai dari pembangunan jembatan wibisana yang telah hancur, perpecahan prajurit kera , keberhasilanya dalam mengadu domba ,.
Rahwana terlihat senang sekali dengan kabar yang diterimanya dari janggisrana.

namun disitu Rahwana menyadari ada kejanggalan dengan pakaian janggisrana yang memakai perhiasan yang serba mewah, ditnyakanlah darimana semua perhiasan itu,.
janggisrana sontak mengatakan betapa mulianya Ramawijaya itu , betapa bijaksana dan baik sekali budi nya dalam meperlakukan mata mata musuh yang tertangkap basah dan terbukti bersalah ,..

perhiasan ini pemberian dari Prabu Ramawijaya sinuwun,' ucap janggisrana yang tidak sadar membangkitkan kemarahan Rajanya.
seketika janggisrana dipotong lehernya oleh Rahwana sambil berkata "inilah akibatnya jika ada yang berkhianat kepadaku" (Red)

  • Amanat
disisi lain di Negara Ayodya kini telah kembali normal prajurit mulai mengerjakan pekerjaan tambak dengan kompak.
berbagai halangan bersama dihadapi, walaupun berbagai gangguan yang diciptakan oleh utusan utusan Rahwana, jembatan itu tetaplah selesai.
jika sesuatu dikerjakan dengan bersama dan sungguh-sungguh hal yang tak mungkin akan menjadi mudah.


0 Response to "Rama Tambak"

Post a Comment